Saturday, December 8, 2012

,

Al-Qur'an dan Besi


Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Tapi tahukah anda bahwa besi tidak terbentuk di bumi melainkan berasal dari meteor-meteor yang mengandung unsur besi yang jatuh ke bumi.

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)


Allah SWT menggunakan kata “an zalnaa” yang berarti “kami telah turunkan”. Departemen Agama menuliskannya dengan “ciptakan” sebagaimana tertulis diatas. Allah SWT tidak menggunakan kata “Khalaqna” yang berati “kami telah ciptakan”. Penemuan astronomi modern telah mengungkapkan bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
 
Sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut supernova. Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan dan bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa. Hal ini yang dahulu pernah sempat dikatakan oleh Neil Amstrong.
 
            Istilah besi disebut juga sebagai iron (Inggris), hadid (Arab), fer (Perancis), hierro (Spanyol), dan lain-lain. Supaya tidak membingungkan, maka disepakati bahwa dunia sains menamakan besi dengan ferrum (lambung:Fe) dari Bahasa Latin.

Memang nampak sedikit aneh jika Allah SWT dalam memberi nama salah satu surat di Al-Qur’an dengan memakai salah satu nama atom atau logam dalam sistem periodik unsur. Ternyata ada beberapa hal menarik yang akan sedikit kita bahas. Ada 2 hal yang perlu diketahui sebelum membahas lebih jauh yaitu tentang lambang atom dan isotop.

Besi memiliki 8 isotop. Al-Hadid adalah Surat ke-57 dalam Al-Qur’an. Fe-57 adalah salah satu dari 4 isotop besi yang stabil.

 Fe umumnya dapat berbentuk ion Fe2+ (Ferro) dan Fe3+ (Ferri). Tubuh kita hanya mengkonsumsi Ferro dari makanan untuk membentuk hemoglobin dalam darah. Besi jenis Ferro inilah yang banyak terkandung dalam makanan seperti daging dan bayam, termasuk obat-obatan suplemen penamabah zat besi seperti Sangobion, Sulfaferosusu, dan lain sebagainya. Kata ahli gizi, sebaiknya sayur bayam jangan dibiarkan lebih dari semalam, tidak bagus untuk dimakan. Tetapi ternyata dalam beberapa jam Ferro akan segera berubah menjadi Ferri. Ferri di dalam tubuh adalah sampah, tubuh kita tidak mau mengambilnya karena sifatnya sudah berubah. Sama halnya jika besi sudah berkarat, berubahlah sifatnya. Perubahan Fe2+ dan Fe3+ ini menghasilkan energi ionisasi sebesar 2957 kJ mol -1. 29 adalah jumlah seluruh ayat pada surat Al-Hadid. 57 Adalah nomor suratnya. Allahuakbar!

Besi memiliki 8 isotop (kembaran) yaitu 52Fe, 54Fe, 55Fe, 56Fe ,57Fe,Fe58, 59Fe, 60Fe. Jika seluruh massanya dijumlahkan maka 52 + 54 + 55 + 56 + 57 + 58 + 59 + 60 = 451. Kata “besi” ada pada surat ke-57 dan ayat ke-25. Jumlah kata dalm surat Al-Hadid dari ayat 1 sampai dengan 25 adalah 451. Jumlah seluruh kata dalam surat Al-Hadid adalah 574. 57 adalah nomor surat Al-Hadid dan 4 adalah jumlah isotop besi yang stabil.

Maha besar Allah yang menciptakan semua unsur yang ada di dunia ini dengan sempurna 



Continue reading Al-Qur'an dan Besi

Sunday, September 16, 2012

,

Tokoh di balik Pembelahan Uranium

Otto Hahn adalah seorang Ilmuwan pemenang hadiah Nobel dalam bidang kimia tahun 1944. Sang penemu pembelahan Uranium ini dilahirkan pada tanggal 8 Maret 1879 di Frankfurt, Jerman. Mekipun secara pribadi Hahn tidak menghendaki hasil temuannya digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai denan kemanusiaan, tetapi pada kenyataannya justru penemuannya tersebut dipakai sebagai salah satu dasar perakitan bom atom yang dibuat dengan dalih demi perdamaian dunia. 

Masa kanak-kanak dan pendidikan dasarnya dilalui di kota kelahirannya. Ayahnya seorang seniman ahli peniup gelas yang berhasil dan juga menjadi anggota parlemen di kotanya. Sang Ayah mengirimkan Hahn ke Marburg setelah Hahn menyelesaikan pendidikan SMA. Di Marburg dan Munchen Hahn mempelajari Ilmu Kimia yang merupakan mata pelajaran paling disukainya. Berkat kerajinannya Hahn mendapat gelar Doktor untuk bidang Kimia Organik pada usia yang relatif muda. Pada tahun 1907 Hahn mendapat gelar Profesor untuk bidang yang sama. 

Hasil penelitian Hahn adalah zat Mesothorium yang mempunyai daya radiasi yang sama seperti radium tetapi lebih murah harganya daripada uranium. Hahn kemudian bekerjasama dengan Ilse Meitner seorang ahli fisika dari Australia dan berkat jasanya Hahn dan rekannya Fritz Strassman menemukan Uranium yang dapat dibelah yang pada waktu itu penemuan ini merupakan hal yang mustahil.

Otto Hahn sebagai Bapak Pembelahan Uranium ini merasa bersyukur bahwa ia tidak dipilih sebagai salah satu sarjana yang harus mengembangkan persenjataan modern bagi negaranya. Hahn merupakan seorang pejuang yang gigih melawan persenjataan atom bagi negaranya. Ia seorang peneliti, pekerja keras juga seorang pencinta kedamaian. 

Pada tahun 1946 Hahn diangkat menjadi Direktur Lembaga Pengembangan Ilmu Pengetahuan Max Planck dan bekerja selama 14 tahun. Di lembaga tersebut Hahn menyibukkan diri dengan mempelajari dan mengklasifikasikan beraneka macam partikel yang dihasilkan oleh proses pemecahan uranium. Namun penerapan praktisnya dipelajari hanya dengan tujuan untuk menghasilkan suatu jenis energi baru yang kemudian digunakan dalam reakto-reaktor atom. Otto Hahn meninggal pada tahun 1962 di Gottingen. 

Continue reading Tokoh di balik Pembelahan Uranium
,

[Ask] Kenapa Senyawa Kompleks Berwarna?

jawaban : karena adanya splitting. Elektron pada daerah yang rendah tereksitasi ke tingkat energi atas dan kembali lagi kebawah dengan memancarkan radiasi. 

Lalu, kenapa warnanya berbeda-beda?

jawaban : karena beda ligan, beda tingkat energi, dan beda panjang gelombang yang dipancarkan, yang tiap panjang gelombang tersebut menghasilkan warna yang berbeda-beda pula.




sumber: catatan matakuliah kimia anorganik
Continue reading [Ask] Kenapa Senyawa Kompleks Berwarna?